Pernahkah kalian melihat atau menggunakan sebuah kantong air? Mungkin saat mengompres tatkala sedang sakit atau sedang pegal-pegal? Tanpa kita sadari ternyata kita sering menggunakan kantong air atau kantong panas untuk memanfaatkan energi panas yang dihasilkan dari reaksi kimia. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa di balik fenomena ini terdapat ilmu termokimia yang menarik. Mari kita simak fenomena apa yang ada di dalam kantong air.
Kantong air merupakan salah satu bentuk penerapan termokimia dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip kerja kantong air serupa dengan penerapan termokimia dalam termos. Kantong air digunakan untuk mengompres. Cairan yang dimasukkan dalam kantong air merupakan H2O yang bersuhu tinggi atau bersuhu rendah. Air yang dimasukkan dalam kantong air biasanya bersuhu 36 ℃ hingga 38 ℃.
Umumnya kantong air digunakan untuk meredakan sakit kepala, sakit perut, sakit gigi, gejala keram dan pegal. Pada kantong air terjadi pemindahan panas dari kantong air ke dalam tubuh dan menyebabkan pelebaran pembuluh darah, sehingga akan terjadi penurunan ketegangan otot. Suhu luar kantong air memperngaruhi keadaan suhu dalam katong air, sehingga suhu kantong air menurun bila suhu di luar kantong air lebih rendah dari suhu di dalam kantong air. Air panas yang berada si dalam kantong air perlu diganti setiap 5 menit agar suhu yang ada tetap terjaga
Di dalam kantong air terjadi reaksi termokimia yaitu reaksi kimia yang melibatkan perubahan energi panas. Ketika reaksi terjadi, energi dapat dilepaskan (reaksi eksotermik) atau diserap (reaksi endotermik). Dalam konteks kantong air atau kantong panas, reaksi kimia yang terjadi menghasilkan energi panas yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti pemanasan atau penghangat.
Kimia lingkungan memainkan peran penting dalam penggunaan kantong air atau kantong panas. Akan tetapi terdapat beberapa aspek penting yang perlu dipertimbangkan:
1)
Komposisi
Bahan Kimia
Bahan
kimia yang digunakan dalam kantong air harus aman dan tidak berbahaya bagi
lingkungan. Penting untuk memastikan bahwa bahan kimia yang digunakan tidak
mencemari lingkungan saat kantong tersebut dibuang.
2)
Dampak
Lingkungan dari Pembuangan
Aspek
ini berkaitan dengan perilaku setelah menggunakan katong air. Setelah
digunakan, kantong air harus dibuang dengan cara yang bertanggung jawab. Hal ini
melibatkan pemilihan metode pembuangan yang sesuai, seperti daur ulang atau
pengolahan limbah yang aman, untuk mencegah pencemaran lingkungan.
3)
Efisiensi
Penggunaan Energi
Penggunaan
kantong air atau kantong panas yang efisien dapat membantu mengurangi pemborosan
energi. Dengan mengoptimalkan efisiensi penggunaan energi, kita dapat
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan efektivitas
penggunaan sumber daya.
wah malah bar tahu, makasi infonya kak
BalasHapus