Langsung ke konten utama

Hemat Energi dengan Menutup Panci Air

  

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita tidak menyadari betapa banyaknya energi yang terbuang percuma saat memasak. Salah satu contohnya adalah ketika memasak air tanpa menutup panci. Tanpa disadari, kita sebenarnya memboroskan energi yang berdampak negatif pada keuangan kita dan juga pada lingkungan. Mari kita simak mengenai pentingnya menutup panci saat memasak dan kaitannya dengan lingkungan.

Saat kita memasak air, energi yang dihasilkan oleh sumber panas dialirkan ke dalam air untuk meningkatkan suhu. Namun, tanpa menutup panci, sebagian besar energi yang dihasilkan akan hilang ke lingkungan sekitar. Itu terjadi karena panas yang dihasilkan tidak terperangkap di dalam panci tetapi terbuang sia-sia.

Energi dapat didefinisikan sebagai proses perpindahan kalor atau sesuatu yang digunakan untuk melakukan kerja. Hukum Kekekalan Energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, namun hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Dalam hal ini setiap proses energi, jumlah total energi yang ada di dalam sistem tetap konstan. Artinya jumlah energi yang dikeluarkan dalam bentuk kerja, panas, atau radiasi akan sama dengan jumlah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

Maka dari itu, semakin banyak jumlah air yang perlu didihkan, semakin banyak pula energi yang diperlukan. Dalam proses pemasakan air terdapat penerapan termokimia, yakni terjadi reaksi eksoterm. Reaksi tersebut terjadi karena pelepasan energi dari sistem berupa panci ke lingkungan. Selain itu, terjadi pula peristiwa konveksi yakni perpindahan energi dari gas menjadi api yang memanaskan panci sehingga dapat mendidihkan air.

Secara kimia, peristiwa konveksi, konduksi dan radiasi yang menyertai dalam proses pemanasan air berkontribusi dalam pemborosan energi yang tidak hanya berdampak pada tagihan energi, tetapi juga memiliki dampak serius pada lingkungan. Misalnya, terjadi  peningkatan emisi gas rumah kaca, perubahan iklim, dan degradasi sumber daya alam.

Oleh karenanya menutup panci saat memasak air dapat menjadi solusi sederhana yang mampu membantu mengatasi pemborosan energi. Dengan menutup panci, panas yang dihasilkan oleh sumber energi akan terperangkap di dalam panci, sehingga meningkatkan efisiensi pemasakan air. Jadi, mari kita bersama-sama menjadikan kebiasaan menutup panci sebagai bagian dari upaya kita untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.

Komentar

  1. waduhh ternyata selama ini aku masih belum hemat energi, padahal mudah bgt dilakukan ya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jelaga: Kandungan, Bahaya dan Manfaatnya

Taukah kamu apa itu jelaga? Sesuatu yang terlihat seperti asap hitam yang menggumpal. Biasanya jelaga terlihat apabila terjadi pembakaran. Mari kita simak Apa itu Jelaga. Jelaga merupakan zat padat hitam yang terbentuk melalui pembakaran tidak sempurna bahan organik seperti kayu atau batu bara. Jelaga mengandung beberapa komponen seperti karbon, senyawa hidrokarbon, abu dan logam berat. Karbon membuat jelaga berwarna hitam pekat yang khas. Senyawa hidrokarbon benzopirena dan polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH) berkontribusi pada polusi udara dan memiliki potensi karsinogenik. Abu merupakan residu mineral dan non-karbon yang tersisa setelah pembakaran bahan organik. Logam Berat seperti timbal, merkuri, kadmium, dan arsenik. Jelaga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan baik atau jika terjadi pembakaran tidak sempurna. Beberapa bahaya dari jelaga antara lain: 1)        Pencemaran udara Bahaya jelaga berupa pencemaran udara berasal dari pembakaran bahan