Penggunaan Air Conditioner (AC) bukanlah lagi asing bagi
masyarakat sekitar. Apalagi dengan keadaan iklim yang semakin panas, penggunaan
AC telah menjadi suatu kebutuhan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan
sejuk. Namun, sedikit yang menyadari bahwa penggunaan AC juga memiliki dampak
negatif terhadap lingkungan. Mari kita simak penjelasannya.
Penggunaan AC yang berlebihan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan,
salah satunya menyebabkan terjadinya emisi Gas Rumah Kaca. Penggunaan AC terutama
jika AC menggunakan refrigeran yang mengandung CFC (Chlorofluorocarbon) menyebabkan
pemanasan global dan merusak lapisan ozon di atmosfer.
AC juga menggunakan air dalam proses pendinginan.
Pemakaian air yang tidak efisien dan pembuangan air bekas AC yang tidak
terkelola dengan baik dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan mengganggu
ketersediaan sumber daya air.
Penggunaan AC yang kini semakin meluas mendorong
peningkatan permintaan energi dan memicu pembangunan lebih banyak pembangkit
listrik dan infrastruktur energi, yang berdampak pada penggundulan hutan,
degradasi lahan, dan hilangnya habitat alami.
Lalu bagaiman cara mencegah dampak buruk AC terhadap
lingkungan semakin meningkat? Berikut beberapa hal yang perlu dijadikan
pertimbangan, yakni:
1.
Efisiensi
Energi
Dalam
menggunakan AC perlu memilih AC dengan tingkat efisiensi energi yang tinggi (AC
berlabel Energy Star). Gunakan pengaturan suhu yang optimal dan pastikan AC
diatur dengan benar agar tidak berjalan terus menerus. Matikan AC saat tidak
ada orang di dalam ruangan.
2.
Alternatif
Ramah Lingkungan
Pelu
bagi pengguna AC untuk mempertimbangkan penggunaan alternatif yang lebih ramah
lingkungan, seperti kipas angin, ventilasi alami, atau AC dengan sistem
pendingin yang menggunakan energi terbarukan.
Selain mempertimbangkan beberapa hal tersebut, perlu
melakukan perawatan dan pemeliharaan AC untuk memastikan efisiensi dan
kinerjanya tetap optimal. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan membersihkan
filter secara berkala dan memeriksa kebocoran refrigeran agar tidak terjadi
pemborosan energi dan emisi gas berbahaya.
okayy makasih infonya kak
BalasHapus